Apakah berdoa itu memang sulit? Bagi yang tidak suka berdoa, ada banyak alasan yang dapat digunakan untuk tidak berdoa. Namun pada kesempatan ini, saya ingin saudara mengetahui bahwa 5 tahun awal pertama saya menjadi seorang kristen, saya adalah orang yang mengalami kesulitan dalam hal berdoa. Dan mungkin sampai sekarang ini masih banyak orang kristen tidak memahami mengapa harus berdoa.

Kita percaya bahwa setiap orang yang mengaku dirinya sebagai orang percaya pasti harus berdoa walaupun sebenarnya kita lebih sering malas untuk berdoa. Tetapi yang menjadi pertanyaannya adalah mengapa orang percaya harus berdoa? Kita sering mendengar bahwa jika Allah mahatahu, untuk apa kita berdoa kepada-Nya? Jika Allah sudah menetapkan segala sesuatu, untuk apa lagi kita meminta-Nya untuk mengubah? Jika Allah tidak berubah, untuk apa kita mencoba untuk membujuknya?

Doa bukanlah merupakan satu usaha kita untuk mengubah Allah agar Dia menuruti segala kehendak kita. Doa juga bukan persoalan memberitahu apa yang sudah Allah tahu. Dan doa juga bukan mencoba untuk mengubah apa yang sudah menjadi ketetapan-Nya secara kekal.

Kita lebih sering berdoa ketika kita mengalami permasalahan namun perlu kita tahu bahwa jika kita berdoa hanya pada saat hidup kita mengalami permasalahan, sesungguhnya kita berada di dalam masalah. Kita hanya mencari Tuhan ketika kita dalam masalah dan ini tidak betul.

Apa yang sebenarnya dikatakan oleh Alkitab mengenai doa sehingga setiap orang percaya harus berdoa?

Doa adalah perintah Allah – 1 Tesalonika 5:17

“Tetaplah berdoa”.

Allah melalui Paulus memerintahkan kepada umat-Nya agar tetap berdoa. Tetap berdoa berarti sudah berdoa tetapi harus terus berdoa dan jangan berhenti karena permasalahan datang kepada kita yang mungkin membuat kita kecewa dan tidak lagi berdoa.

Tetapi mengapa Allah memberikan perintah kepada umat-Nya agar tetap untuk berdoa? Karena Allah tidak ingin kita kehilangan sukacita kita.

Doa adalah kepenuhan sukacita – 1 Tesalonika 5:16

“Bersukacitalah senantiasa”.

Mengapa Allah memerintahkan kita harus tetap berdoa? Karena Allah juga memerintahkan kepada kita agar bersukacita senantiasa. Ini berarti doa berkaitan dengan sukacita kita. Jika permasalahan membuat kita berhenti untuk berdoa maka kita akan berhenti untuk bersukacita. Berhenti berdoa berarti berhenti bersukacita di dalam Tuhan. (Demikian juga dikatakan oleh Yesus di dalam Yohanes 16:24).

Yohanes 16:24

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu”.

Mattew Henry mengatakan bahwa permintaan yang berdasarkan kasih karunia akan diberikan Allah dengan murah hati: kamu akan menerima. Di dalam hal ini terdapat lebih daripada sekedar janji bahwa Yesus akan memberikannya. Dia bukan saja akan memberikannya, tetapi memberi supaya kita menerimanya, memberikan penghiburan dan manfaat, suatu hati untuk menikmatinya. Dan segala sesuatu yang dapat dinikmati oleh hati yang sudah dibersihkan, akan muncul pujian dengan sukacita.

Doa agar Allah dipermuliakan – Yohanes 14:13

“Yesus juga berkata bahwa, “dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak”.

Inilah yang seharusnya menjadi tujuan akhir dari semua doa kita karena ini juga menjadi kepenuhan sukacita kita. John Piper mengatakan bahwa “Allah paling dimuliakan di dalam kita ketika kita paling dipuaskan di dalam-Nya.” Kemuliaan Allah dan sukacita manusia adalah satu kesatuan di dalam doa.

Doa adalah pengenapan Allah dalam memelihara umat-Nya – Yesaya 65:24

“Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya.”

Helen Roseveare – seorang missionaris dari Inggris untuk Conggo pada tahun 1953-1973. Helen juga merupakan seorang dokter.

Pada suatu malam, Helen bersama dengan perawat yang lain mencoba untuk membantu seorang ibu yang melahirkan. Ibu tersebut telah memiliki seorang anak yang berumur dua tahun. Usaha Helen dan teman-temannya gagal karena ibu yang sedang melahirkan tersebut meninggal dunia dan bayi yang dilahirkan adalah prematur (lahir sebelum waktunya). Dengan demikian mereka memerlukan inkubator agar bayi tersebut dapat hidup. Namun mereka dipusingkan dengan suatu permasalah yaitu mereka tidak memiliki inkubator dan juga tidak ada listrik di daerah tersebut. Dalam keadaan yang memusingkan itu, kakak dari bayi itu terus menangis.

Sekalipun mereka hidup di daerah tropis tetapi pada saat malam hari, seringkali bertiup angin sangat dingin. Seorang perawat mencoba untuk pergi mengambil sebuah kotak dan selimut hangat. Dan mereka teringat akan botol air panas. Dengan botol air panas untuk menghangatkan sang bayi, kemungkinan nyawanya akan terselamatkan. Namun yang terjadi adalah ketika botol air panas itu ingin diisi, botol tersebut pecah dan itu adalah botol air panas yang terkhir.

Keesokan harinya, seperti biasa Helen bertemu dengan beberapa anak yatim untuk persekutuan doa. Helen memberikan beberapa pokok doa dan menceritakan tentang bayi prematur tersebut dan permasalahan yang dihadapi mereka karena tidak punya botol susu untuk memberikan minum bayi itu dan juga botol air panas. Bayi yang kecil itu besar kemungkinan akan mati jika menderita kedinginan. Sedangkan kakaknya yang berumur dua tahun tersebut terus menangis.

Seorang anak kecil berumur 10 tahun bernama Ruth berdoa dengan sederhana. “Tolong Tuhan. Tolong kirimkan botol air panas itu sore ini juga, karena jika tidak besok sudah tidak ada gunanya karena bayi itu akan mati.”

Helen tersentak mendengar doa itu karena ada “kekurang-ajaran” dalam doanya dan Ruth menambahkan “Mumpung Tuhan menyiapkan hal itu, sekalian kirimkan juga sebuah boneka untuk kakaknya, supaya dia tahu bahwa Engkau sangat mengasihinya.”

Sorenya, ketika Helen sedang mengajar di sekolah juru rawat, Helen menerima pesan bahwa ada sebuah mobil berhenti di depan rumahnya. Helen segera kembali ke rumah dan menemukan ada sebuah paket seberat 10 kilogram. Helen meminta bantuan anak-anak untuk membantunya untuk membuka paket tersebut. Terdapat banyak pakaian berwarna cerah. Lalu ada beberapa peralatan rumah sakit.

Ketika Helen memasukkan tangannya ke kotak tersebut, dia memegang seperti ada sebuah kotak … apakah mungkin? Dan ketika Helan menarik keluar … sebuah botol air panas. Ruth yang ada pada saat itu mengatakan, jika Tuhan mengirimkan botolnya, Dia pasti juga akan mengirimkan bonekanya juga. Tangannya segera mencari-cari sampai ke dasar kardus dan dia menarik tangannya, dia memegang sebuah boneka. Dan bertanya kepada Helen, “Bolehkan saya memberikan boneka ini kepada gadis kecil itu, agar dia tahu bahwa Tuhan sangat mengasihinya?

Perlu kita ketahui bahwa perlu waktu sekitar 5 bulan untuk menerima kiriman dari Inggris di Conggo. Bagaimana Tuhan melakukannya? “Sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya! Dan doa Ruth, gadis kecil itulah Tuhan pakai untuk penggenapan-Nya dalam memelihara umat-Nya.

Bagaimana perasaan saudara ketika mendengar kisah ini? Bukankah kita merasa ada sukacita ketika mendengar kisah ini? Bukankah kita memuji dan memuliakan Allah ketika mendengar kisah ini? Doa adalah pengenapan Allah untuk memelihara umat-Nya. Lewat doa Allah dimuliakan dan kita mendapatkan kepenuhan sukacita. Tetaplah berdoa.

 

Photo by Luis Quintero from Pexels